1.1.Karangan
Ilmiah
A. Definisi
dan macam-macam karangan ilmiah
Pengertian Karya
Ilmiah
“Karangan ilmiah
merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Bentuk Karya
Ilmiah :
Dalam karya ilmiah
dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang
dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah
Berbentuk Makalah
Makalah pada
umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan
dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja
dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah
Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis
ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau
survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah
karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit
buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi
pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
B. Perbedaan
Sripsi,Tesis dan Disertasi
1. Skripsi; adalah
karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah
jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung
metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan
serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi;
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
C.Karangan
Ilmiah Populer
Karangan Semi
Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi
ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini
juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis
ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen.
D.
Jurnal Ilmiah
Majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012).
Majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012).
2.2.
Menulis Laporan Ilmiah
- Konsep, jenis, dan ciri-ciri laporan
ilmiah
Ada
beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan laporan ilmiah diantaranya:
–
Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
–
Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas,
terperinci, dan ringkas.
–
Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan
akademisi atau sesama ilmuwan.
–
Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan
masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan,
serta implikasinya.
–
Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga
syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Dari
beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis laporan ilmiah yaitu sebagai
berikut:
–
Laporan lengkap (Monograf)
Menjelaskan
proses penelitian secara menyeluruh. Teknik penyajian sesuai dengan aturan
(kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis. Menjelaskan
juga kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai. Organisasi
laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan
seterusnya,haruslah padat dan jelas).
–
Artikel ilmiah
Artikel
ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap. Isi artikel ilmiah
harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif. Artikel
ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam
laporan lengkap.
–
Laporan ringkas
Laporan
ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang
lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi
masyarakat umum).
Adapun
ciri-ciri laporan yang baik antara lain:
–
Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
–
Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan
tanya.
–
Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
–
Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
–
Adanya kesimpulan dan saran
–
Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
2.
Unsur-unsur kerangka laporan
Kerangka
Laporan ilmiah umumnya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas
kebawah sebagai berikut:
–
Judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ‘ Laporan tentang’
, ‘Laporan Kemajuan tentang’, ’Laporan Tahunan tentang’, ’Penelitian tentang’
dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.
–
Nama dan identitas penerima laporan Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika
ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika
penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Dan Nama dan
identitas penulis Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan
‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar.
–
Tempat dan tanggal dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2
baris terpisah.
3.
Persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah
–
Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali
pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan
pengalaman orang lain.
–
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan
pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik
dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat.
–
Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan
dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi
itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi
dirinya sendiri.
–
Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah
analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian
yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain.
4.
Manfaat penyusunan laporan ilmiah
–
Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan
–
Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya
–
Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan
–
Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
3.3
Format makalah ilmiah
Skripsi, paper/makalah, laporan penelitian, dan lain
sebagainya, memiliki format penulisan tertentu untuk bisa disebut sebagai
sebuah karya ilmiah. Uraian di bawah ini membahas format penulisan karya ilmiah
berupa skripsi pada Program S-1 Pemerintahan Integratif. Namun beberapa poin
penting dalam format penulisan dimaksud bisa dipakai sebagai acuan dalam
penulisan karya ilmiah selain skripsi, seperti paper/makalah, artikel dalam
jurnal ilmiah, dan lain sebagainya.
A. Bahan dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
2.
Jenis kertas: HVS 80 gram.
3.
Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan
warna yang telah ditentukan) dengan lambang Universitas Mulawarman sebagai pembatas.
B. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya ilmiah dirinci sebagai berikut:
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya ilmiah dirinci sebagai berikut:
1.
Menggunakan software pengolah kata
dengan flatform Windows, seperti MS Word, Excel, dan lain-lain.
2.
Jenis huruf yang digunakan adalah Times
New Roman dengan ukuran 12 kecuali untuk:
o Halaman judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul
dalam (soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah
asing) dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12 sampai
16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat Lampiran).
o Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
o Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab,
sub sub-bab), memberi penekanan, pembedaan, dan sejenisnya.
o Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing
atau bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul
yang hirarkhinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub sub-sub-bab dibuat
dengan mengkombinasikan huruf miring dan huruf tebal (italic-bold atau
bold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf
miring biasa
Batas tepi (margin):
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
1.
Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm.
Indensi Tab dipakai pada baris pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan
untuk daftar pustaka.
Spasi bagian awal,
bagian isi, dan bagian akhir:
a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di
dalamnya adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak,
riwayat hidup, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
1) Pernyataan
ditulis dengan spasi tunggal (lihat Lampiran).
3) Abstrak, antara
150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis dengan menggunakan spasi tunggal
4) Daftar Isi,
Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran disusun dengan menggunakan spasi
tunggal (lihat Lampiran).
5) Lainnya, lihat
Lampiran.
b. Bagian isi karya ilmiah meliputi Bab I sampai
BAB V, disusun
dengan menggunakan spasi ganda.
dengan menggunakan spasi ganda.
c. Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari Daftar
Pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung
(jarak antar referensi dengan spasi ganda), dan Lampiran yang ditulis dengan spasi
tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.
6. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya:
a. Judul karya ilmiah dan bab,
diketik dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal, tanpa singkatan (kecuali
yang berlaku umum seperti PT., CV.), posisinya di tengah halaman, dan tanpa
diakhiri tanda titik. Perkecualiannya adalah judul pada halaman Persetujuan
Seminar dan Pengesahan Skripsi (dengan huruf biasa, dicetak tebal).
b. Judul sub-bab diketik
sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah kiri dengan menggunakan huruf A, B,
C, dan seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title
Case)
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
c. Judul sub sub-bab dimulai
dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai dengan
huruf besar (Title Case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri
titik.
Judul sub sub-bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
Sumber
: