Bab 7
Komunikasi
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication,
dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik
bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang
melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley, 1953
Hovland, Janis & Kelley, 1953
2.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Berelson dan Stainer, 1964
3.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Lasswell, 1960
4.
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih.
Gode, 1959
Gode, 1959
5.
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Barnlund, 1964
6.
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Ruesch, 1957
7.
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling
melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam
bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa
simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain
sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi
atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Komunikasi Informal
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Komunikasi Informal
Ada 3 jenis komunikasi, yaitu :
1.
Komunikasi Formal
2.
Informal
3.
Non Formal
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1.
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan
biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya
instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi
sebagai petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya
menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas . Suatu komunikasi
juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang
ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur
organisasi .
2.
Komunikasi Informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu
organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam
struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara
hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang
bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor . Tentang
komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih
belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya ,
selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif .
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu .
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu .
3.
Komunikasi Non Formal adalah proses komunikasi yang berada di antara yang
formal atau resmi dengan yang tidak resmi atau informal . Komunikasi jenis ini
biasanya berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi .
Jaringan Komunikasi
Secara sederhana, definisi jaringan komunikasi adalah
”siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa” (Beebe dan Masterson, 1994).
Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai suatu
saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa
hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang
berguna untuk menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi.
Salah satu cara untuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Seliawan 1983). Oleh karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi (Man Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993). Karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak phisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi maka organisasi harus menciptakan jaringan komnunikasi yang beragam (Baird, 1977; Kreps, 1990 dalam Devito 1997).
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Beberapa pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan sebagai berikut:
Salah satu cara untuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Seliawan 1983). Oleh karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi (Man Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993). Karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak phisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi maka organisasi harus menciptakan jaringan komnunikasi yang beragam (Baird, 1977; Kreps, 1990 dalam Devito 1997).
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Beberapa pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan sebagai berikut:
1.
Pengertian jaringan komunikasi menurut Rogers (1983) adalah suatu jaringan
yang terdiri atas: individu-individu yang saling berhubungan, yang dilmbungkan
oleh arus komunikasi yang terpola.
2.
Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali (1999) menyatakan bahwa jaringan
komunikasi adalah pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua
orang atau lebih.
3.
Knoke dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis
hubungan yang secara khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan
peristiwa-peristiwa.
4.
Berger dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat jaringan
komunikasi sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat
diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam
sistem sosialnya (Berger dan Chaffee. 1987:239).
5.
Feldman dan Arnold (1993) membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis,
yaitu jaringan komunikasi formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan
komunikasi informal yang disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi.
6.
Sajogyo (1996) mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai
jaringan komunikasi tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan
saluran komunikasi yang paling penting untuk mobilisasi desa .
Sumber :
http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-dan/
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/
http://cyberworksite.com/pengertian-jaringan-komunikasi/
http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-dan/
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/
http://cyberworksite.com/pengertian-jaringan-komunikasi/
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI (Softskill)
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
1. Pentingnya
Komunikasi
Masalah komunikasi ini adalah sangat penting bagi kebutuhan
manusia, rasanya tidak mungkin hidup tidak berkomunikasi. Demikian juga dalam
komunikasi bisnis, adapun bentuk organisasi itu adalah social, bisnis, profit
dan non profit. Sebagai mana telah kita ketahui, bahwa organisasi adalah
kumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu yang harus mereka capai, melalui
kegiatan seperti tertera dalam fungsi manajemen. Hubungan seperti ini dapat
dilakukan secara horizontal dan vertical. Adapun jalur komunikasi, yaitu secara
internal adalah komunikasi didalam organisasi sedangkan dalam eksternal adalah
diperlukan untuk komunikasi untuk orang di luar organisasi. Tampaknya keahlian
komunikasi ini merupakan hal yang fundamental dalam pengembangan kerir
seseorang pada suatu organisasi. Tanpa komunikasi sukarnya kehidupan ini
berjalan, dari uraian di atas betapa penting komunikasi.
2. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan
berita atau informasi dari seseorang ke orng lain. Suatub komunikasi yang tepat
tidak bakal terjadi kalau tidak penyamapian berita tadi menyampaikan secara
patut dan penerima betita menerimanya tidak dalam bentuk distrosi. Definisi
komunikasi menyatakan bahwa komunikasi badalah kegiatan menggunakan
symbol-simbol dalam rangaka menyampaikan sesuatu tentang suatu objek. Persepsi
pada hakekatnya adalah proses pengalaman dan pengetahuan yang dialami oleh
setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayayatan, perasaan dan sebagainya. Antara
penglihatan dengan persepsi dapat timbul salah paham karena apa yang di lihat,
di tafsirkan secara lisan. Menurut herbet komunikasi adalah proses menstansfer
pengetahuan atau makna untuk tujuan tertentu.
3. Penerapan Komunikasi
Dalam Dunia Bisnis
Suatu perusahaan akan merealisasikan tujuannya jika setiap
petugas bekerja secara efisien dan bekerja sama antar petugas yang satu dengan
yang lainnya. Salah satu factor yang memungkinkan terjadinya disebutkan
akhir-akhir ini adalah adanya hubungan yang baik antara bawahan dan atasan.
Cara itu dalam badan usaha adalah dengan pertemuan, berbicara, mengirim surat
dan lain-lain. Komunikasi kebawah di wujudkan oleh pimpinan dengan jalan
pemberian hadiah atau pemberian petunjuk.
Masing – masing komunikasi kebawah berutujuan :
1. Menjamin hubungan yang baik antara atasan dan bawahan
2. Mengkoordinasi kegiatan – kegiatan bawahan
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang komunikasi, proses ini
meliputi unsur di bawah ini
1. Komunikator
2. Pesan
3. Chanel
4. Komunikan
5. Efek
Adapun komunikasi yang cocok tergantung dari :
1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
2. Dari dasar pendidikan
3. Dari sudut perbedaan latar belakang
4. Dari sudut perbedaan kedudukan
5. Dari jarak yang mimisahkan
4. Komunikasi Dalam Organisasi
Ada 3 arah komunikasi dalam organisasi, yaitu ;
1. komunikasi vertical dari atas ke bawah
2. komunikasi vertical dari atas ke bawah
3. komunikasi horisonrtal
Fungsi komunikasi dalam organisasi ini adalah :
1. fungsi integrative
2. fungsi interaktif
5. Komunikasi Dalam Bisnis
Komunikasi dengan langganan :
Bila konsumen berhasil satu kali tertarik membeli produk
tertentu ini belum dikatakan sukses. Dengan adanya sikap dimana seseorang
selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin belanja
barang X saja, tidak mau diganti dengan barang lain. Itu terjadi karena adanya
komunikasi dengan pelanggan secara baik, seperti service nya memuaskan.
Komunikasi Dengan Lembaga Pemerintah
Orang yang banyak bergerak di biadang bisnis harus mematuhi
peratiran-peraturan yang di buat pemerintah bai k pemerintah pusat maupun
profinsi. Kemudian perusahaan harus menjaga baik komunikasi dengan pemerintah
dengan cara mengisi pormulir yang harus diisi dan melaksanakan kewajibannya.
Dan Komunikasi Dengan Masyarakat, Misalnya melaksanakan hari-hari besar seperti
idul fitri, dan hari hari besar lainnya.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan
dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa
orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat
menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator
dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan
media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan komunikan.
2. Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator
haruslah betul-betul menguasai masalahnya.
3. Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik, bahasa ini
dapat dimengerti oleh komunikan. Komunikator mutlak menguasai istilah-istilah
umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa
akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada
audience itu.
Keefektifan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi tetapi juga oleh kemampuan diri si komunikator.
1. Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator.
Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan panduan dari kognisi, afeksi dan
konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran. Afeksi
adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar. Konasi adalah aspek
psikologis yang berkaitan dengan upaya dan perjuangan.
Etos tidak hanya timbul pada seseorang dengan begitu saja,
tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor itu adalah :
1. Kesiapan
2. Kesungguhan
3. Kepercayaan
4. Ketulusan
5. Ketenangan
6. Kesederhanaan
7. Keramahan
2. Sikap Komunikator
Sikap ( attitude ) adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu
kecenderungan pada diri seorang untuk melakukan kegiatan menuju atau menjauhi
nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dalam kegiatan komunikasi yang melibatkan
manusia-manusia sebagai sasarannya pada diri komunikator terdapat lima jenis
sikap yaitu :
1. Reseptif
Sikap kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.
2. Selektif
Faktor selektif sangat penting bagi komunikator dalam
peranannya sebagai komunikan sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang
baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang
terampil.
3. Dijestif ( Digestive )
Digestive adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan
gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan dia
sampaikan.
4. Asimilatif
Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan
gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan
apa yang ada dalam benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya.
5. Transmisif
Transmisif merupakan kemampuan komunikator dalam
mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan
konatif kepada orang lain.
2. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan ini mempunyai inti dari pesan yang sebenarnya menjadi
pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku konsumen.
1. Penyampaian Pesan
Melalui Lisan, face to face, melalui media dsb.
2. Bentuk Pesan
• Informatif
• Persuasif
• Koersif
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
• Umum
Bersihkan hal-hal umum dipahami oleh audience atau
komunikasi, bukan soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau
kelompok tertentu.
• Jelas dan Gamblang
Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar.
• Bahasa yang jelas
Hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami
oleh audience.
• Positif
Usahakan pesan agar diutarakan dalam bentuk positif, agar
mendapatkan simpati dan menarik.
• Seimbang
Pesan yang disampaikan usahakan tidak ekstrim dan selalu
menentang walaupun baik ataupun buruk sekalipun agar tidak ditolak atau
diterima oleh komunikan.
• Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang yang menjadi komunikan dari komunikasi yang kita
sampaikan selalu mempunyai kepentingan tertentu. Komunikator dapat menyesuaikan
dengan keadaan waktu dan tempat.
4. Channel atau Saluran
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, dapat disebut juga
dengan media. Media dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan
media massa. Media umum digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Media Massa
digunakan untuk komunikasi massa.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolonhkan menjadi 3 jenis yaitu personal,
kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi
personal, kelompok dan komunikasi massa.
a. Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja(tunggal).
b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.
c. Komunikasi Massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang
menggunakan media massa.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut
tertentu. Atribut-atribut dan efektivitas tersebut antara lain:
1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghindari diri dari
interaksi dalam bermasyarakat. Orang selalu mencari interaksi sosial. Apabila
interaksi terjadi komunikasi tidak dapat dihindari akan menimbulkan kontak
sosial. Semua perilaku memiliki potensi sebagai pesan yang dapat melekatkan
arti bagi persepsi orang lain.
2. Komunikasi merupakan konsep transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses dari interaksi tak terputus
dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan
terus-menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel itu.
3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi
telah terpengaruh
Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau
informasi telah terpengaruh olehnya, si penerima telah mengaitkan arti tertentu
pada perilaku. Penerima tidak hanya bereaksi terhadap perilaku dalam wilayah
Persepsinya, ia juga menggunakan pribadinya secara
menyeluruh dalam proses interprestasi.
4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri diluar konteks
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks.
Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor
konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya
tanggapan.Konteks tidak hanya mungkin mengubah proses komunikasi tapi juga
bercerita mengenai banyak hal tentang perilaku yang diamati.
6. Efek
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu
sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan.
Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini
dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1. Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang
diperoleh dari komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu
masalah tertentu.
2. Public Opinion
Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu
yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara
individu secara sadar.
3. Majority Opinion
Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.
7. Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan empat
tahap yaitu pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi dan evaluasi.
• Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan
kegiatan komunikasi.
• Perencanaan
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa
yang akan dibicarakan dan bagaimana mengemukakannya.
• Komunikasi
Setelah perencanaan disusun maka tahap selanjutnya adalah
berkomunikasi.
• Evaluasi
Penilaian dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana
hasil dari komunikasi tersebut.ny
MENYALURKAN IDE
MELALUI KOMUNIKASI
Suatu
hubungan komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi sangat penting dan
dibutuhkan karena dengan adanya komunikasi maka ta sebagai manusia bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah
wawasan kita maupun seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan
sehari-harinya.
Maka untuk
membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah
membicarakan komunikasi secara lebih terperinci dan mendalam mengenai pekerjaan
yang dijalani.
Dalam hal ini, perlu ada yang menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Di sisi lain, akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang agak sulit dijalankan. Berikut ini merupakan tahapannya :
I. IDE (gagasan) : Pengirim
2. PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
4. TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5. PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
6. PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Dalam hal ini, perlu ada yang menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Di sisi lain, akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang agak sulit dijalankan. Berikut ini merupakan tahapannya :
I. IDE (gagasan) : Pengirim
2. PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
4. TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5. PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
6. PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Hambatan-hambatan dalam Berkomunikasi
Suatu ketika keluarga kecil yang memiliki anak berumur lebih
kurang tiga tahun pulang kampung mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati
si nenek karena mendapat kunjungan dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan
bercengkrama bersama hingga sore hari. Merekapun bermaksud untuk kembali pulang
kerumah. Karena si nenek masih rindu dan ingin bermain dengan cucunya, maka si
nenek meminta agar si cucu tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya karena si
nenek mendesak dan si cucupun mau, maka
jadilah si cucu menginap di rumah nenek dan kedua orang tuanya pun pulang
Tengah malam, si cucu terbangun dari tidurnya ingin buang
air kecil. Lalu dia membangunkan neneknya. “Nek bangun nek, aku mau nyanyi”. (
rupanya si cucu sudah terbiasa dengan orang tuanya klo mau buang air bilang mau
nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata: “Cu, ini kan udah malam, besok aja
nyanyinya ya”. Lalu merekapun tidur lagi.
Tidak berapa lama, si cucupun terbangun karena sudah gak
tahan mau buang air kecil. “nek bangun nek, aku mau nyanyi”, si cucu terus
merengek kepada neneknya. Karena gak tahan dengan rengekan cucunya maka si
nenek berkata: “baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja ya”. Kontan si
cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa menahan marahnya.
Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek kalau si cucu mau
buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah sebuah anekdot yang berhubungan dengan hambatan
dalam beromunikasi. Banyak hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi
yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F
dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa
hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita
dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang
kita ketahui.
3. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang
memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang
suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan
efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan.
Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan
penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita
sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita.
Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi
orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit,
setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita
ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi
porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan
kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan,
tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada
saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya
komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi”
di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu. Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti
sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk
buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.
Semoga kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut,
sehingga komunikasi yang efektif bisa terjadi.
Klasifikasi Komunikasi dalam
Organisasi
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
b. Komunukasi Tertulis
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
2. Dari segi arahnya
a. Komunikasi Ke atas
b. Komunikasi Ke bawah
c. Komunikasi Diagonal Keatas
d. Komunikasi Diagonal Kebawah
e. Komunikasi Horizontal
f. Komunikasi Satu Arah
g. Komunikasi Dua Arah
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
c. Kelompok Lawan Kelompok
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar