Sabtu, 23 November 2013

bbm for ios dan android tidak akan menyelamatkan rim





Belakangan ini banyak pembicaraan soal rencana Blackberry (dulunya Research in Motion) berencana melepas Blackberry Messenger (BBM) sebagai apps ke Android dan iOS.dan sekarang sudah bisa sownload di playstore dan google play. Saya pribadi tidak terlalu antusias untuk menunggu karena saya melihat ini sebagai gerakan bisnis di waktu yang salah. Blackberry sendiri sedang goyah karena seri ponsel terbaru yang mereka keluarkan gagal di pasaran alias tidak laku. Kepanikan akan kerajaan bisnis yang mulai merugi menyebabkan petinggi Blackberry mencoba berbagai cara untuk tetap bertahan, bahkan termasuk jika perlu menjual perusahaan Blackberry kepada pemilik baru. Beberapa minggu lalu kita mendengar kalau kerajaan ponsel lain yang juga sedang goyah, Nokia, akhirnya untuk tindakan penyelamatan terakhir dijual kepada Microsoft. Bagaimana dengan Blackberry? Adakah yang mau beli? Siapapun pembelinya harus berhadapan dengan 3 raksasa teknologi, yakni Microsoft di belakang Nokia, Google di belakang Android, dan Apple dibelakang iOS.

Mengapa akhirnya Blackberry mengambil langkah untuk membuat BBM di Android dan iOS? Saya melihat ini sebagai strategi untuk mengubah bisnis Blackberry dari perusahaan hardware (penjual ponsel) menjadi perusahaan software (penjual OS dan Apps). Petinggi Blackberry tentunya melihat kalau mereka sudah jauh ketinggalan kalau ingin berinvestasi di bidang hardware, selain juga tentunya kerugiaan materiil yang akan terjadi apabila produk ponsel mereka tidak laku di pasaran. Beralih menjadi perusahaan software adalah opsi yang paling mungkin buat Blackberry dan melepas BBM ke Android dan iOS menurut saya cuma langkah awal. Langkah selanjutnya yang akan diambil ialah memberikan lisensi kepada ponsel merk lain untuk menggunakan OS Blackberry. Intinya apapun yang masih memungkinkan akan dilakukan untuk bisa bertahan hidup.

Blackberry tentunya berharap dapat pemasukan dari BBM, tentunya menengok kesuksesan WhatsApp dan baru-baru ini LINE, WeChat, dan KakaoTalk. Petinggi Blackberry tentunya berharap ketika diluncurkan pengguna BBM akan bisa melebihi pengguna applikasi chatting lainnya meski belum diketahui apakah mau mendapat penghasilan dari biaya berlangganan seperti WhatsApp atau dari iklan seperti LINE, WeChat, dan KakaoTalk. Apapun itu tentunya Blackberry harus dapat pemasukan dari langkah strategis ini.

Saya melihat BBM for Android/iOS akan gagal karena:
  1. Langkah ini adalah keputusan benar di waktu yang salah. Seandainya Blackberry melepas BBM 2 tahun lalu, maka masih mungkin menjadi pemain utama. Saat ini, BBM tidak ada bedanya dengan chat apps seperti Yahoo Messenger yang tidak laku di Apps market.
  2. Dari segi inovasi BBM sudah ketinggalan jauh. Sekarang sudah masanya sticker bukan lagi autotext. Seandainya pun nanti BBM memperkenalkan sticker, tentunya sudah ketinggalan jauh.
  3. Alasan utama mengapa orang mau menginstall BBM for Android/iOS ialah untuk berhubungan dengan pengguna blackberry. Nah pemakai blackberry sudah tidak ada lagi, masih perlukan chatting dengan BBM?

Saya melihat nasib Blackberry sudah diujung tanduk. Saya sendiri meninggalkan blackberry sebulan lalu setelah melihat bahwa tidak ada lagi manfaat khusus memakai blackberry karena semua fiturnya tersedia di smartphone lain kecuali BBM. Saya melihat dari teman-teman BBM saya, separuh sudah meninggalkan blackberry. Lalu kalau BBM tidak lagi bermanfaat, buat apa lagi pakai blackberry ? semua teman BBM saya sebenarnya juga bisa dihubungi via WhatsApp atau lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© eko | All Rights Reserved
Designed ByEko Laksono | Powered ByBlogger | FCB Blogger Template ByFree Blogger Template